PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH
A. Definisi Pembuluh Darah
Pembuluh
darah merupakan bagian dari sistem sirkulasi tubuh manusia. Fungsinya adalah
untuk mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan mengangkut darah dari
seluruh tubuh menuju jantung. Jika terdapat gangguan pada pembuluh darah,
sangat mungkin akan timbul masalah kesehatan.
Seluruh
sel, jaringan, dan organ tubuh kita membutuhkan asupan oksigen dan nutrisi agar
bisa berfungsi dengan baik. Bila tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang
cukup, sel-sel tubuh akan rusak dan bahkan mati. Nah, darah di dalam tubuh
dibawa dan dialirkan melalui sistem pembuluh darah.
Pembuluh darah merupakan organ menyerupai selang yang terdapat di seluruh tubuh, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Fungsi utama pembuluh darah adalah mengatur tekanan darah dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Selain itu, pembuluh darah juga berkontribusi dalam pengaturan tekanan darah. Namun, pembuluh darah tidak bekerja sendiri, melainkan berinterksi juga dengan hormon dan berbagai organ tubuh, seperti saraf dan otak, paru-paru, serta ginjal.
B. Jenis-Jenis Pembuluh Darah
Ada lima jenis pembuluh darah di dalam tubuh manusia, dan
setiap jenis pembuluh darah ini memiliki fungsinya tersendiri, yaitu:
1. Pembuluh
Vena
Pembuluh darah ini
berfungsi untuk membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki katup yang
dapat menghentikan darah agar tidak mengalir menjauhi jantung. Pembuluh darah
ini membawa darah kotor yang kaya akan karbondioksida menuju paru-paru. Namun,
dari seluruh pembuluh vena, ada 1 yang berfungsi membawa darah bersih dari
paru-paru menuju jantung, yakni vena pulmonalis.
2. Pembuluh
Arteri
Pembuluh arteri bertugas
untuk membawa darah bersih dari jantung menuju seluruh jaringan dan organ
tubuh. Arteri merespons sinyal dari sistem saraf untuk berkontraksi maupun berelaksasi.
Saat pembuluh arteri
berkontraksi, tekanan darah umumnya akan meningkat. Sebaliknya, ketika arteri
berelaksasi, tekanan darah akan menurun. Ukuran arteri juga bervariasi. Pembulu
arteri yang besar umumnya memiliki serat elastis tersendiri pada dindingnya
untuk membantu kinerja jantung.
3. Pembuluh
Arteriol
Pembuluh arteriol merupakan
pembuluh arteri paling kecil yang berfungsi mengirimkan darah ke pembuluh
kapiler. Selain itu, arteriol mampu berkontraksi dan relaksasi untuk
mengendalikan jumlah darah yang masuk ke pembuluh kapiler.
4. Pembuluh
Kapiler
Ini merupakan pembuluh
darah yang menghubungkan antara arteriol dan venula. Dengan dindingnya yang
tipis, pembuluh kapiler dapat membantu memasukkan nutrisi dari darah ke
jaringan tubuh.
5. Pembuluh
Venula
Pembuluh Venula merupakan
pembuluh vena kecil yang terbentuk dari kumpulan pembuluh kapiler. Venula
berfungsi untuk mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler dan mengalirkannya ke
pembuluh vena.
C. Penyakit Pada Pembuluh Darah
Kelainan
pada pembuluh darah bisa menyebabkan berbagai gangguan fungsi organ dan
jaringan tubuh. Secara umum, berikut adalah berbagai jenis penyakit dan
gangguan pada pembuluh darah yang cukup sering terjadi:
1. Aterosklerosis
Salah satu penyakit
pembuluh darah yang sering ditemui adalah ateroklerosis,
yaitu kondisi di mana terjadi pengerasan dan penyempitan pembuluh arteri yang
dapat mengganggu aliran darah. Ketika sumbatan di arteri masih kecil, kondisi
ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, ketika aterosklerosis sudah
menyebabkan sumbatan yang besar dan aliran darah berkurang drastis, hal ini
bisa mengganggu kinerja organ tubuh yang terdampak.
Sebagai contoh, ketika
terjadi pada jantung, aterosklerosis bisa menyebabkan penyakit jantung koroner
dan serangan
jantung. Sementara itu, jika terjadi di otak, aterosklerosis bisa
menyebabkan stroke, khususnya stroke iskemik. Jika terjadi pada lengan
atau tungkai, sumbatan pembuluh darah bisa menimbulkan penyakit
arteri perifer.
2. Hematoma
Hematoma adalah kondisi
ketika pembuluh darah di kulit pecah, sehingga kulit akan tampak lebam atau
memar. Hematoma bisa disebabkan oleh berbagai penyebab, seperti cedera atau
luka, penyakit
autoimun, atau efek samping obat-obatan, misalnya obat pengencer
darah dan kemoterapi.
Namun, pada kasus
tertentu, kondisi mudah memar atau lebam juga bisa disebabkan oleh kanker, misalnya
leukemia atau kanker darah.
3. Perdarahan
Subkonjungtiva
Ini merupakan salah satu
penyebab perdarahan di mata yang cukup sering terjadi. Kondisi ini
muncul ketika pembuluh darah di bawah lapisan transparan mata (konjungtiva)
pecah dan membuat mata tampak kemerahan. Keluhan ini umumnya tidak menimbulkan
rasa nyeri pada mata.
Pecahnya pembuluh darah
pada mata ini bisa dipicu oleh beberapa hal, misalnya bersin atau batuk terlalu
keras, cedera pada mata, infeksi mata, mengggosok mata terlalu kasar, atau
kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
4. Pembuluh
darah pecah di otak
Ketika pembuluh darah di
otak pecah, seseorang bisa mengalami stroke
hemoragik. Hal ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah membuat
jaringan otak kekurangan oksigen, sehingga otak tidak dapat berfungsi dengan
baik. Pecahnya pembuluh darah di otak bisa disebabkan oleh banyak hal,
seperti hipertensi,
cedera kepala berat, tumor otak, aneurisma, atau malformasi
arteri vena di otak.
5. Varises
Varises merupakan kondisi
ketika pembuluh darah vena mengalami pelebaran, sehingga aliran darah didalamnya
terganggu. Varises bisa muncul di bagian tubuh mana pun, tapi paling sering di
bagian betis dan kaki. Meski demikian, pada penyakit sirosis, varises bisa
muncul di bagian kerongkongan. Varises ini dinamakan varises esofagus. Karena
fungsinya yang begitu penting, kesehatan pembuluh darah penting untuk selalu
dijaga.
Untuk mencegah terjadinya
berbagai penyakit dan gangguan pada pembuluh darah, Anda dianjurkan untuk
menjalani pola hidup sehat, misalnya dengan menjauhi rokok dan minuman
beralkohol, rutin berolahraga, dan konsumsi makanan yang bergizi, misalnya
sayur, buah, dan kacang-kacangan yang banyak serat. Anda juga perlu menjaga kadar kolesterol, tekanan darah, dan berat badan tetap
normal guna mencegah terjadinya penyakit pembuluh darah, seperti aterosklerosis
dan penyakit jantung. Untuk memastikan kondisi pembuluh darah dan kesehatan
tubuh Anda secara umum, lakukanlah pemeriksaan kesehatan (medical check up)
rutin ke dokter.
D. Penyebab Penyempitan Pembuluh Darah
Penyempitan
pembuluh darah dapat terjadi secara alami saat mengatur pasokan darah dan
tekanan darah pada bagian tubuh tertentu. Pembuluh darah juga bisa menyempit
ketika Anda berada di tempat yang dingin atau ketika suhu tubuh menurun secara
drastis.
Ketika
terjadi penyempitan pembuluh darah, pasokan darah menjadi lebih lambat, namun
tekanannya menjadi lebih besar. Selain faktor-faktor diatas, penyempitan
pembuluh darah juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal, antara lain:
1. Penyakit
tertentu
Salah satu penyakit yang
menyebabkan penyempitan pembuluh darah adalah sindrom penyempitan pembuluh
darah otak reversibel (RCVS). Kondisi ini terjadi ketika otot-otot di dinding
pembuluh darah pada otak terganggu, sehingga sering mengalami penyempitan.
Penyakit ini kerap menimbulkan gejala sakit kepala yang datang secara
tiba-tiba.
2. Hipotermia
Tubuh yang terpapar suhu
dingin terlalu lama bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit. Kondisi ini juga
dikenal dengan sebutan hipotermia. Ketika Anda kedinginan, tubuh
akan menggigil untuk merangsang aktivitas otot dan menghasilkan panas tubuh.
Penyempitan pembuluh darah berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
3. Pengaruh
Obat-obatan
Ada beberapa jenis obat
yang dapat menimbulkan efek samping berupa penyempitan pembuluh darah,
misalnya obat
antidepresan, obat penyakit Parkinson, obat dekongestan, imunosupresan,
epinefrin, dan obat migrain.
4. Kondisi
Psikologis
Kondisi psikologis,
seperti stres, juga dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih sempit
sehingga memengaruhi peredaran darah. Kondisi ini biasanya juga memengaruhi
kinerja saraf, sehingga membuat detak jantung menjadi tidak teratur.
E. Penyempitan Pembuluh Darah dan Serangan Jantung
Penyempitan
pembuluh darah sering dianggap sebagai salah satu penyebab serangan jantung. Padahal,
serangan jantung bukan disebabkan oleh otot pembuluh darah yang berkontraksi
(vasokonstriksi), melainkan penumpukan plak, lemak, dan kolesterol di dalam
darah (aterosklerosis).
Kondisi
ini bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah, sehingga pasokan darah ke
jantung menjadi berkurang. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi tersebut
akan menyebabkan serangan jantung yang ditandai dengan keluhan sesak napas dan
nyeri dada (angina
pektoris). Penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah dapat
disebabkan oleh hal atau kondisi yang berbeda, sehingga penanganannya pun tidak
sama.
Oleh
karena itu, jika Anda merasakan gejala penyempitan atau penyumbatan pembuluh
darah, seperti dada berdebar-debar, sakit kepala, pusing, nyeri dada,
kesemutan, hingga keringat dingin, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk
mendapatkan penanganan yang tepat.
0 Comments