PENGANTAR SISTEM TERDISTRIBUSI (Part 1)

 PENGANTAR SISTEM TERDISTRIBUSI

PART 1

A. Definisi Sistem Terdistribusi

    Menurut Coulouris mengatakan bahwa Sistem Terdistribusi merupakan sebuah sistem dimana komponen software atau hardware-Nya terletak didalam jaringan komputer dan saling berkomunikasi menggunakan message passing.

    Sedangkan menurut Tanenbaum mengatakan bahwa Sistem Terdistribusi merupakan kumpulan komputer independent yang tampak oleh user sebagai satu sistem komputer.

    Jadi Kesimpulannya, Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing).

Contoh Sistem Terdistribusi:

1. Pencarian Web

    Pencarian web telah muncul sebagai industri pertumbuhan utama dalam dekade terakhir, dengan angka terbaru menunjukkan bahwa jumlah global pencarian telah meningkat menjadi lebih dari 10 miliar per-bulan. Tugas mesin pencari web adalah untuk mengindeks seluruh isi dari World Wide Web, meliputi berbagai gaya termasuk informasi halaman web, multimedia dan sumber buku. Ini adalah tugas yang sangat kompleks, seperti perkiraan saat ini menyatakan bahwa web terdiri dari lebih 63 milyar halaman dan satu triliun web yang unik.

2. Financial Trading

    Kita melihat sistem terdistribusi dukungan untuk pasar perdagangan keuangan. Industri keuangan telah lama di tepi pemotongan siste terdistribusi teknologi dengan kebutuhan, khususnya untuk akses real-time ke berbagai sumbber informasi (misalnya: harga saham saat ini dan trend, ekonomi dan perkembangan politik). Industri ini mempekerjakan pemantauan otomatis dan perdagangan.

3. Rekayasa MMOGs

    Rekayasa MMOGs merupakan tantangan besar bagi teknologi sistem terdistribusi, khususnya karena kebutuhan untuk waktu respon yang cepat untuk mempertahankan pengalaman pengguna permainan. Tantangan lainnya termasuk real-time propagasi acara untuk banyak pemain dan mempertahankan tampilan yang konsisten dari dunia bersama. Ini karena itu memberikan contoh yang sangat baik dari tantangan yang dihadapi modern yang sistem terdistribusi desainer.

B. Jaringan Komputer vs Sistem Terdistribusi

    Jaringan komputer adalah komputer otonom yang secara eksplisit terlihat (secara eksplisit teralamati). Sedangkan Sistem terdistribusi adalah keberadaan beberapa komputer otonom bersifat transparan. Secara normal, setiap sistem terdistribusi:

- Mengandalkan layanan yang disediakan oleh jaringan komputer.

- Beberapa layanan pada jaringan komputer (seperti: name service) juga merupakan sistem terdistribusi.

- Sistem terdistribusi lebih banyak masalah yang dihadapi.

C. Alasan untuk Sistem Terdistribusi

1. Distribusi fungsi: Komputer memiliki kemampuan fungsi yang berbeda-beda.

    - Client/Server

    - Host/Terminal

    - Data gathering/Data processing

2. Distribusi beban/keseimbangan: Pemberian tugas ke prossesor secukupnya, sehingga unjuk kerja seluruh sistem teroptimasi.

    #Sifat terdistribusi mencegah terjadinya application domain:

    - Cash register dan sistem persediaan untuk supermarket,

    - Komputer pendukung collaborative work

3. Replikasi kekuatan pemrosesan: Independent processors bekerja untuk pekerjaan yang sama.

Sistem terdistribusi terdiri dari kumpulan mikrokomputer yang memiliki kekuatan pemrosesan yang tidak dapat dicapai oleh superkomputer. Contoh: 10000 CPU, masing-masing berjalan pada 50 MIPS, mencapai 500000 MIPS. Maka satu perintah dijalankan dalam waktu 0.002 nsec.

4. Pemisahan fisik: Sistem yang menggantungkan pada fakta bahwa komputer secara fisik terpisah (e.g., untuk mencapai kehandalan).

5. Ekonomis: Kumpulan mikroprosesor menawarkan harga/unjuk kerja yang lebih baik dari mainframe.

D. Keuntungan Sistem Terdistribusi

1. Performance: Sekumpulan processor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi dari pada komputer yang terpusat.

2. Distribution: Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang berbeda.

3. Reliability: Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan.

4. Incremental Growth: Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat.

5. Sharing Data/Resource: Dapat berbagi informasi dan sumber daya yang telah ada.

6. Comnucation: Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia.


E. Masalah dengan Sistem Terdistribusi

- Software: bagaimana merancang dan mengatur software dalam sistem terdistribusi (bahasa pemrograman, OS).

- Ketergantungan pada infrastruktur jaringan (world wide web).

- Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan.

F. Karakteristrik Sistem Terdistribusi

1. Sistem terdistribusi adalah Sistem concurrent (serentak)

   - Setiap komponen hardware/software bersifat otonom (kita akan menyebut komponen otonom adalah "proses").

   - Komponen menjalankan tugas bersamaan.

    Contoh: A dan B adalah concurrent jika A dapat terjadi sebelum B, dan B dapat terjadi sebelum A.

   - Sinkronisasi dan koordinasi dengan message passing - sharing resources.

   - Masalah umum dalam sistem concurrent (deadlock & lifelock).

2. Keterbatasan dalam global clock

  - Terdapat batasan pada ketepatan proses sinkronisasi clock pada sistem terdistribusi, oleh karena asynchronous message passing.

   - Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing).

3. Independent Failure

   - Kemungkinan adanya kegagalan proses tunggal yang tidak diketahui.

   - Proses tunggal mungkin tidak peduli kegagalan sistem keseluruhan.


Contoh Sistem Terdistribusi :

- Internet



- Intranet



- Mobile dan Sistem komputasi ubiquitos



- World Wide Web



- Automatic Banking (Teller Machine) System

Post a Comment

0 Comments

Search This Blog