NORMALISASI - Part 2

 NORMALISASI

PART 2

A. Efek Normalisasi

- Masalah Kekangan dalam basis data

    * Duplikasi rinci data

    * Adanya integritas referensial yang harus terjaga dan nilai-nilai pada AK tidak boleh null, maka proses dekomposisi akan menghasilkan suatu set yang inheren pada batasan integritas referensial b.

- Ketidak efisienan dalam menampilkan kembali data tersebut.

B. Pengelompokkan Atribut (Field)

1. Atribut Key (AK)

    Atribut key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data dalam tabel secara unik (tidak boleh ada dua atau lebih baris data dengan nilai yang sama untuk atribut tertentu).

2. Super Key (SK)

    Super Key (SK) merupakan satu atau kumpulan atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.

Contoh: superkey di tabel mahasiswa

- (nomhs, nama, alamat, tgllahir)

- (nomhs, nama, tgllahir)

- (nomhs, nama)

- (nomhs)

3. Candidate Key (CK)

    Candidate key merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik. Sebuah CK pasti superkey, tapi belum tentu sebaliknya.

Contoh:

- (nomhs)

- (nama)

4. Primary Key (PK)

    Dari beberapa CK dapat dipilih satu untuk dijadikan PK, yang memiliki keunikan paling baik. Contoh: dari tabel mahasiswa, yang layak dijadikan PK adalah nomhs.

C. Atribut Deskriptif

    Atribut deskriptif merupakan atribut yang bukan merupakan anggota dari primary key (PK)

D. Atribut Sederhana

    Atribut sederhana adalah atribut atomik yang tidak dapat dipilah lagi. Contoh: Nomhs, Nama.

E. Atribut Komposit

    Atribut komposit adalah atribut yang masih bisa diuraikan lagi menjadi sub-atribut yang masing-masing memiliki makna. Contoh: Alamat --> Alamat, Kota, Provinsi, Kode Pos.

F. Atribut Bernilai Tunggal

    Ditujukan pada atribut-atribut yang memiliki paling banyak satu nilai untuk setiap baris data. Contoh: Nomhs, Nama, Tanggal lahir -> hanya dapat berisi satu nilai untuk seorang mahasiswa.

G. Atribut Bernilai Banyak

    Ditujukan pada atribut-atribut yang dapat diisi dengan lebih dari satu nilai, tapi jenisnya sama. Contoh: pada tabel mahasiswa dapat ditambah atribut HOBBY, karena seorang mahasiswa dapat memiliki beberapa hobby.

H. Atribut Harus Bernilai (Mandatory)

    Atribut ini merupakan atribut yang nilainya tidak boleh kosong, atau harus ada nilainya. Misalnya: data Nomhs dan NamaMahasiswa. Nilai NULL digunakan untuk mengisi atribut yang demikian yang nilainya belum siap atau tidak ada. NULL (karakter ke 0) tidak sama dengan SPASI (karakter ke 32).

I. Domain dan Tipe Data

    Domain memiliki definisi yang hampir sama dengan tipe data. Namun, domain lebih ditekankan pada batas-batas nilai yang diperbolehkan pada suatu atribut. Contoh: data SKS bertipe integer. Namun, dalam kenyataan tidak ada sks yang bernilai negatif. Berarti domain nilai sks adalah integer > 0.

    Tipe data merujuk pada kemampuan penyimpanan data yang mungkin bagi suatu atribut secara fisik, tanpa melihat kelayakan data tersebut bila dilihat dari kenyataan pemakaiannya.

J. Bentuk Normalisasi

1. Normal Pertama (1st normal form)

    Aturan:

    - Mendefinisikan atribut kunci.

    - Tidak adanyaa grup berulang.

    - Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci.

2. Normal Kedua (2nd normal form)

    Aturan:

    - Sudah memenuhi bentuk normal pertama

    - Tidak ada ketergantungan parsial (dimana seluruh field hanya tergantung pada sebagian field kunci).

3. Normal Ketiga (3rd normal form)

    Aturan:

    - Sudah berada dalam bentuk normal kedua

    - Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya).

4. Normal Boyce-Codd (Boyce Codd Norm Form)

    Aturan:

    - Sudah berada dalam bentuk normal ketiga

    - Semua determinannya merupakan candidate key.


CATATAN !!!

- Bentuk normal seharusnya berada dalam bentuk normal tertinggi dan bergerak dari bentuk normal peryama dan seterusnya untuk setiap kali membatasi hanya satu jenis redundansi.

- Keseluruhan ada 5 bentuk normal. Tiga bentuk normal pertama menekankan redundansi muncul dari Functional Dependencies, sedangkan bentuk keempat dan kelima menekankan redundansi yang muncul dari kasus Multi Valued Dependencies.

Post a Comment

0 Comments

Search This Blog