NORMALISASI - PART 1

 NORMALISASI

PART 1

A. Definisi Normalisasi

    Menurut Jogiyanto (2005:403), mengatakan bahwa Normalisasi (Normalization) adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang. Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi). Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.

B. Tujuan Normalisasi

Adapun tujuan dari normalisasi, yaitu:

1. Menghilangkan kerangkapan data/redudancy

2. Mengurangi kompleksitas

3. Mempermudah modifikasi data.

4. Menghilangkan Anomali data.

C. Anomalies

1. Delete Anomalies

    Delete Anomalies adalah proses penghapusan suatu entity logik yang mengakibatkan hilangnya informasi tentang entity yang tidak direlasikan secara logik.

2. Insert Anomalies

    Insert Anomalies adalah proses penyisipan entity logik yang memerlukan penyisipan entity logik yang lain.

3. Update Anomalies

    Update Anomalies adalah proses mengupdate data pada suatu entity logik yang mengakibatkan perubahan pada lebih dari satu tempat dalam suatu relasi.

D. Tahapan Normalisasi

- Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF).

- Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.

- Urutan: 1NF, 2NF, 3NF, 4NF, 5NF

E. Ketergantungan Struktur Basis Data

1. Functional Dependence (FD)

    Functional dependence akan muncul diantara dua rinci data dalam suatu struktur data jika nilai salah satu rinci data mengimplikasikan nilai pada rinci data kedua. Atau rinci data pertama menentukan (determines) rinci data kedua.

Contoh :


2. Full Functional Dependence (FFD)

    Suatu rinci data dikatakan FFD pada suatu kombinasi rinci data, jika FD pada kombinasi rinci data dan tidak FD pada bagian lain dari kombinasi rinci data. Contoh: SKS pada tabel matakuliah hanya bergantung pada kode matakuliah, dan tidak ditentukan oleh siapa yang mengambil matakuliah tersebut.

3. Transitive Dependence (TD)

    Transitive Dependence (TD) muncul jika suatu nilai pada rinci data pertama menentukan nilai pada rinci data kedua yang bukan CK, dan nilai pada rinci data kedua menentukan nilai pada rinci data ketiga. Jadi, TD terjadi jika suatu nilai rinci data mempunyai ketergantungan dengan pada dua nilai rinci data.

Post a Comment

0 Comments

Search This Blog