ANALISA TREND TERKONFIRMASI COVID-19 DI INDONESIA

 ANALISA TREND YANG TERKONFIRMASI COVID-19 AWAL TAHUN 2021 DI INDONESIA


A. Abstrak

    Kajian ini di latarbelakangi oleh pandemi yang dihadapi dunia saat ini termasuk negara kita Indonesia yaitu Covid-19 (corona virus disease). Masalah yang dibahas adalah bagaimana menganalisa trend yang terkonfirmasi Covid-19 pada awal tahun 2021 mengingat perkembangan trend-Nya yang selalu meningkat setiap hari.

   Tujuan dari artikel kali ini adalah agar pemerintah dan masyarakat bersama-sama dapat mengantisipasi kemungkinan yang terjadi sebelum lonjakan perkembangan yang terkonfirmasi Covid-19, karna hal ini dapat kita redam kalau masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan dan bahaya Covid-19.

     Berdasarkan hasil pembahasan ditemukan bahwa trend yang terkonfirmasi virus-19 awal tahun 2021 di bulan Januari 2021 mengalami peningkatan tiap harinya. Dari analisa data tanggal 5 November 2020 sampai 2 Desember 2020, peningkatan perkembangan yang terkonfirmasi akan melebihi analisa trend, jika kesadaraan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan masih rendah.

B. Latar Belakang

    Saat ini dunia termasuk Indonesia sedang dihadapi dengan masalah pandemi virus covid-19 yang berdampak ke semua sektor. Dampak yang paling besar adalah ekonomi masyarakat khususnya masyarakat ekonomi menengah kebawah, untuk mengurangi dampak ini pemerintah dan sebagian masyarakat serta lembaga yang tidak terkena dampaknya secara langsung memberikan berbagai bantuan seperti BLT, BLU untuk tenaga non-PNS, bantuan sembako dan makanan serta bantuan layanan kesehatan.

    Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh virus Covid-19 karna penyebaran yang cepat maka penanganannya juga harus cepat, seperti yang dikatakan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam Raker dengan Komite III DPD RI membahas penanganan pandemi COVID-19 Senin tanggal 23 November 2020 yang digelar secra virtual yang dipimpin oleh komite III DPD RI Sylviana Murni terkait penanganan pandemik covid -19 bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya pencegahan dengan memperkuat berbagai pilar seperti surveilans diagnosis lab, manajemen klinis, pencegahan dan pengendalian penularan, komunikasi resiko dan pemberdayaan masyarakat, penyediaan sumber daya serta pelayanan kesehatan esensial semuanya ini sejalan dengan Pemenkes No 13 tahun 2020. Kata menkes pada prinsip nya program kerja kemenkes berorientasi pada promotif preventif dengan memberdayakan masyarakat melalui kegiata sosialisasi ,edukasi serta informasi penerapan protocol kesehatan yaitu memakai masker,menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun (3M), sedangkan pemerintah wajib melakukan (Test, Trace dan Treat (3T)).

   Berdasarkan uraian diatas maka menganalisa tren perkembangan masyarakat yang terkonfimasi Covid-19 perlu dilakukan untuk mengetahui lebih awal kemungkinan perkembangan yang terkonfirmasi Covid-19 sehingga langkah preventif dapat dilakukan dengan tepat dalam menangani pandemi Covid-19 ini.

C. Batasan Masalah

  Batasan Masalah pada artikel ini difokuskan pada analisa trend perkembangan yang terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia awal tahun 2021 dengan pengambilan data sekunder dari bps.go.id sebagai acuan nya yaitu data yang terkonfirmasi covid-19 dari tanggal 28 Oktober 2020 sampai 22 November 2020 dengan data ini kita bisa memprediksi perkembangan yang terkonfirmasi covid-19 diawal tahun 2021, karena dimulai dari libur natal sampai tahun baru biasanya dibarengi dengan libur serentak sehingga masyarakat banyak memanfaatkan waktu ini untuk libur bersama keluarga dan sahabat yang memungkinkan protokol kesehatan sering diabaikan, sehingga kemungkinan peningkatan yang terkonfirmasi covid mengalami peningkatan.

D. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang diatas masalah yang akan dikaji adalah analisa trend yang terkonfirmasi covid-19 awal tahun di Indonesia.

E. Tujuan Artikel

  Tujuan yang hendak di capai adalah dengan menganalisa tren perkembangan yang terkonfirmasi covid-19 awal tahun 2012, sehingga masyarakat pemerintah serta kemenkes dapat lebih awal mengantisipasi kalau terjadi lonjakan perkembangan yang terkonfirmasi covid-19 seperti yang diprogramkan dg pemberian vaksin ke masyarakat serta berbagai kebijakan untuk memutus rantai perkembangan yang terkonfirmasi covid-19.

F. Kajian Pustaka Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)

   Covid-19 adalah family virus, nama virus ini berasal dari bahasa latin yaitu “corona” yang berarti mahkota karena bagian luar dari virus ini runcing seperti mahkota , enyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family coronavirus. Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Terdapat 4 struktur protein utama pada Coronavirus yaitu: protein N (nukleokapsid), glikoprotein M (membran), glikoprotein spike S (spike), protein E (selubung). Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Coronavirus ini dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Terdapat 4 genus yaitu alphacoronavirus, betacoronavirus, gammacoronavirus, dan deltacoronavirus. Sebelum adanya COVID-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu HCoV-229E (alphacoronavirus), HCoV-OC43 (betacoronavirus), HCoVNL63 (alphacoronavirus) HCoV-HKU1 (betacoronavirus), SARS-CoV (betacoronavirus), dan MERS-CoV (betacoronavirus).


   Virus covid-19 ini biasanya menyerang organ pernapasan.Covid 19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia, setidaknya ada dua jenis corona virus yang menyebabkan penyakit dengan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.
    Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut bahkan gagal ginjal. Sebagian besar pasien yang terkena covid-19 dimulai dengan demam, batuk dan sesak napas, penyebaran nya yang dari orang ke orang yaitu oleh paparan tetesan (droplet) yang disebabkan oleh bersin atau batuk. Penyakit ini memicu pneumonia dan lesi paru paru, masa inkubasi virus ini antara 10 hari sampai 14 hari. Pneumonia atau dikenal juga dengan paru paru basah adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada penderita pneumonia sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau nana. Akibatnya penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak, demam atau menggigil (Cakti Indra Gunawan:2020)

G. Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19

Pandemi covid-19 menjadikan perubahan tingkah laku terhadap kehidupan masyarakat mau tidak mau masyarakat harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan yang baru yang diperkuat dengan adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah.Beberapa perubahan tingkah laku masyarakat di masa pandemic covid – 19 dalam mematuhi peraturan protokol kesehatan diantaranya:

1. Memakai masker jika keluar rumah

2. Menjaga jarak jika berhadapan dengan orang

3. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun atau dengan hand sanitizer.

4. Membawa peralatan ibadah sendiri jika beribadah di tempat ibadah

5. Menghindari jabat tangan

6. Menghindari kerumunan

H. Alasan Masyarakat Tidak Mematuhi Protokol Kesehatan

    Walaupun sudah diterapkan protokol kesehatan oleh pemerintah, tapi banyak juga masyarakat yang melanggar aturan. Beberapa alasan masyarakat melakukan pelanggaran, yaitu:

1. Harga masker, face shield, hand sanitizer atau APD lain cenderung mahal

2. Pekerjaan menjadi sulit jika harus menerapkan protokol kesehan

3. Aparat atau pimpinan tidak memberi contoh

4. Mengikuti orang lain yg tidak mematuhi protocol kesehatan

5. Tidak ada sanksi jika tidak menerapkan protokol kesehatan, karena tidak semua daerah menerapkan sanksi.

6. Tidak ada kejadian penderita Covid-19 di lingkungan sekitar.

I. Metode Penelitian

    Metode penulisan yang digunakan dalam artikel ini adalah metode deskriptif. Menurut Moh Nazir (2005)metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,suatu set kondisi,suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta–fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

J. Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Untuk menganalisis tren yang terkonfirmasi Covid-19 diawal tahun, data yang dijadikan sebagai analisa adalah data dari tanggal 5 November 2020 sampai tanggal 2 Desember 2020. Dari hasil analisis kita akan mendapatkan taksiran atau tren yang terkonfirmasi Covid -19 diawal tahun. 2021.



    Dari hasil analisis diatas terjadi peningkatan yang terkonfirmasi covid-19 setiap hari-nya, hal ini menunjukkan kalau kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan masih minim. Ada kemungkinan peningkatan yang terkonfirmasi covid-19 akan melebihi dari analisa tren diatas dikarenakan akhir tahun 2020 dan tahun baru 2021 merupakan hari libur bersama.

K. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terjadi peningkatan perkembangan yang terkonfirmasi covid -19 setiap hari
2. Kesadaran masyarakat untuk mematuhi protocol kesehatan masih rendah
3. Kebijakan dan peraturan yang dibuat pemerintah belum membuat masyarakat sadar akan bahaya covid 19 sehingga perkembangan yang terkonfirmasi covid-19 belum mengalami penurunan.

Saran
1. Buat masyarakat mari kita bersama sama mengatasi pandemi ini, bersama kita bisa
2. Untuk memutus rantai covid-19 kita mulai dari lingkungan yang paling dekat dengan kita yaitu keluarga.
3. Mari bantu pemerintah dan instansi yang terkait dalam menangani pandemic ini.

Post a Comment

0 Comments

Search This Blog