FISIOBIOLOGI SEL

FISIOBIOLOGI SEL

    Sel adalah unit terkecil dalam organisme hidup baik dalam dunia tumbuhan maupun hewan. Sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung dalam sel. Jumlah sel dalam tubuh manusia ada trilliunan yang mempunyai berbagai bentuk.


Gambar 1.1 Sel yang dikelilingi oleh komponen sel
(dari Ethel Sloane Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, 35:2004, EGC)

1.1 Fungsi Sel

1. Mempertahankan suatu barrier yang selektif diantara sitoplasma dan lingkungan ekstraselluler.

2. Membawa instruksi dalam bentuk kode untuk proses sintesis sebagian besar komponen selluler. Materi selluler ini sebelumnya digandakan melalui reproduksi sel, sehingga setiap sel baru membawa satu set penuh intruksi.

3. Sebagai aktivitas metabolik yang dikatalisir reaksi kimia, sehingga terjadi proses sintesis dan penguraian molekul organik.

1.2 Transport Melalui Membran Sel

Transport zat-zat melalui membran sel melalui tiga jalan, yaitu :

1. Proses difusi, melalui pori-pori membran atau melalui matriks membran itu sendiri.

2. Transport aktif, melalui membran, suatu mekanisme tempat sistem.

3. Dengan endositosis, yaitu suatu mekanisme membran menelan cairan ekstrasel dan isinya.

1.3 Bentuk Sel

1. Bentuk dasar dari sel yang diisolasi adalah bulat, seperti : sel darah, sel lemak dan sel telur.

2. Bentuk sferikal dasar, biasanya berubah karena spesialisasi sel berdasarkan fungsinya.

    Contoh :

    Sel syaraf berbentuk seperti bintang dengan prosesus yang panjang.

3. Penggepengan sel terjadi karena kontak dengan permukaan, ini terjadi akibat penekanan dari banyak permukaan.

1.4 Ukuran Sel

       Sel tubuh manusia adalah sel mikroskopik yang berdiameter sekitar 10 sampai 30 Î¼m. Ukuran sel dibatasi agar tidak tumbuh terlalu besar karena sel harus mempertahankan suatu area permukaan yang memadai untuk menumpang pergantian antara nutrisi dan sampah. Sel-sel besar memperluas batasan ukuran mereka dengan cara memodifikasi membran plasmanya.

Contoh :

Bidang permukaan yang ada mungkin bertambah melalui invaginasi atau proyeksi penggandaan yang disebut mikrovillus.

1.5 Pergerakan Sel

    1. Gerakan Amuboid

  • Gerakan amuboid berarti gerakan seluruh sel dalam hubungannya dengan sekitarnya, seperti pergerakan sel darah putih melalui jaringan khas.
  • Gerak amuboid dimulai dengan penonjolan pseudopodium dari salah satu ujung sel.
  • Sel yang paling sering menunjukkan gerak amuboid pada tubuh manusia adalah sel darah putih yang bergerak keluar dari darah masuk ke jaringan dalam bentuk makrofag atau mikrofag jaringan.
  • Jenis sel lain dalam keadaan tertentu dapat bergerak dengan gerak amuboid. Misalnya : Fibroblast akan bergerak ke dalam setiap daerah yang rusak untuk membantu memperbaiki kerusakan dan malahan beberapa sel germinativum kulit, melalui sel-sel yang biasanya melekat pada membran basalis, akan bergerak dengan gerak amuboid ke arah daerah luka untuk memperbaiki koyakan.
  • Faktor yang paling penting yang biasanya mengawali gerak amuboid adalah timbulnya zat kimia tertentu. Fenomena ini dinamakan kemotaksis dan zat kimia yang menyebabkan terjadinya pergerakan dinamakan zat kemotaksik.

    2. Gerakan Silia

        Mekanisme gerakan silia ada dua yang perlu diketahui yaitu :
  • Sembilan tubulus ganda dan dua tubulus tunggal satu sama lain saling dihubungkan oleh kompleks protein yang mengadakan ikatan silang.
  • Diduga bahwa energi yang dilepaskan dari ATP yang berhubungan dengan lengan ATPase, menyebabkan lengan bergerak sepanjang permukaan tubulus yang berdekatan. Bila tubulus depan dapat bergerak keluar seakan tubulus belakang tetap diam, jelas ini akan menyebabkan pembengkokan. Karena banyak silia pada permukaan sel yang berkontraksi serentak seperti gelombang, diduga bahwa beberapa isyarat yang disinkronisasi mungkin suatu isyarat elektrokimia diatas permukaan sel yang dipindahkan dari silia ke silia.

1.6 Struktur Sel dan Fungsinya

    Sel mengandung struktur fisik yang sangat terorganisasi yang dinamakan organel. Beberapa organel sel yang penting adalah:

    1. Inti Sel (Nucleus)

  • Struktur khusus bulat padat yang terdiri dari massa protoplasma yang lebih kompak, dikelilingi oleh membran dan membawa partikel gen yang mengandung kromatin.
  • Terletak ditengah sel yang dikelilingi oleh sitoplasma yang merupakan pusat kegiatan sel.
  • Inti mengandung asam deoksiribonukleat dalam jumlah besar.
  • Dalam inti terjadi pembelahan sel 9mitosis) untuk membentuk dua sel anak. Tiap sel menerima satu dari dua pasang gen.
  • Selama mitosis, kromatin mudah ditemukan sebagai bagian dari kromosom. Kromatin dapat berubah menjadi benang kromosom.
  • Terdapat anak inti (nukeloulus) yaitu nukleus yang mengandung RNA dalam jumlah besar dan protein, nukleolus sangat membesar bila sel secara aktif mensintesis protein.        

    2. Membran Sel / Membran Plasma

  • Ukuran tebal antara 7,5 - 10 nanometer.
  • Bersifat elastis
  • Membran terdiri dari protein dan lipid, susunannya: 55% protein, 25% fosfolipid, 13% kolesterol, 4% lipid lain, 3% karbohidrat.
  • Protein Membran sel
  • Karbohidrat Membran
  • Membran Inti       

    3. Sitoplasma dan Organelnya

      Terisi oleh partikel dan organel kecil dan besar yang tersebar. Ukurannya berkisar dari beberapa nanometer sampai dengan 3 mikron. Koloid dengan prosentase 75% air dan 25% protein. Struktur sitoplasma sendiri dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu :

    a. Organela yang tidak aktif dalam metabolisme sel.

    b. Organela yang aktif dalam metabolisme sel.

Post a Comment

0 Comments

Search This Blog